Pemprov Lampung Dukung Film Dokumenter Budaya

Uncategorized1,248 views

Axelerasi.id – Sebuah upaya penting dalam pelestarian budaya Lampung Saibatin kembali dilakukan. Kali ini, Indonesiana TV media yang dikenal fokus pada isu kebudayaan dan dokumenter memproduksi film dokumenter bertema perjalanan dan kekayaan kuliner khas Lampung.

Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Lampung.

Tak sekadar memberi izin, Pemprov Lampung bahkan terlibat aktif dalam proses produksi.

Salah satu peran penting di balik layar dokumenter ini datang dari Tenaga Pendamping Gubernur Lampung Bidang Adat Kebudayaan, Rahmat Santori, yang turut menjadi penghubung utama antara tim produksi dan tokoh adat Lampung.

“Ini bukan hanya soal membuat film, tapi tentang bagaimana budaya kita didengar, dilihat, dan dihargai oleh generasi yang lebih luas. Saya merasa ini adalah tanggung jawab moral,” kata Rahmat Santori, saat diwawancarai di sela proses syuting, Kamis (31/7/2025).

Rahmat Santori, Tenaga Pendamping Gubernur Bidang Budaya

Tak sekadar mendampingi, Rahmat Santori berperan besar dalam memberi pemahaman kepada tim produksi mengenai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat dan budaya Lampung, khususnya budaya Saibatin.

Ia mengajak tim Indonesiana TV untuk langsung bertemu dan berdialog dengan Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 Kepaksian Pernong, Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau Pangeran Edward Syah Pernong.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh makna. Di dalamnya, tim dokumenter mendapat banyak cerita mendalam soal sejarah, nilai-nilai kepemimpinan, hingga filosofi hidup masyarakat adat Lampung.

“Saya ingin mereka tidak hanya merekam gambar, tapi merasakan napas dari budaya kita. Karena budaya itu hidup, dia tidak bisa hanya ditulis dan di foto, tapi harus diselami,” ucap Rahmat dengan penuh semangat.

Dalam dokumenter itu, tim Indonesiana TV juga mengeksplorasi kuliner khas Lampung Saibatin yang bukan hanya soal rasa, tetapi juga sarat simbol dan makna.

Makanan seperti seruit, gulai taboh, dan lemea dijelaskan tak hanya sebagai konsumsi sehari-hari, melainkan juga bagian dari identitas kultural yang terikat kuat dalam peristiwa adat dan sosial masyarakat Lampung.

Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 Kepaksian Pernong, Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau Pangeran Edward Syah Pernong, dalam wawancara eksklusifnya menuturkan pentingnya menjaga warisan budaya dari waktu ke waktu.

“Budaya bukan benda mati. Ia adalah roh dari masyarakat. Jika budaya ditinggalkan, maka akar dari jati diri pun akan hilang,” tutur Pangeran Edward dalam dokumenter tersebut.

Ia juga mengapresiasi keterlibatan Rahmat Santori sebagai figur muda yang mampu menjadi perantara antara tradisi leluhur dan kemajuan zaman.

“Kiyai Santorinya ini anak muda yang punya semangat menjaga budaya. Ia tahu cara bicara pada generasinya, tapi tetap hormat pada akar budaya,” puji Pangeran Edward.

Dokumenter yang diproduksi ini diharapkan akan tayang di kanal resmi Indonesiana TV dan dapat menjangkau lebih banyak kalangan, termasuk generasi muda dan pemirsa luar negeri.

Harapannya, film ini bisa menjadi pintu masuk bagi orang-orang yang ingin mengenal lebih dalam kekayaan budaya Lampung Saibatin maupun Pepadun.

Bagi Rahmat Santori, keberhasilan dokumenter ini bukan soal dirinya, tapi tentang bagaimana Lampung bisa dilihat dan dipahami lebih luas.

“Jika nanti orang di luar sana menonton dan berkata ‘Saya ingin tahu lebih banyak tentang Lampung,’ maka kita sudah menang. Karena artinya, identitas kita hidup,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *