Fatikhatul Khoiriyah Ingatkan MPLS Harus Edukatif, Sekolah Dilarang Toleransi Perpeloncoan

DPRD Lampung368 views

Axelerasi.id – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PKB, Fatikhatul Khoiriyah, menegaskan bahwa pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) harus menjadi ruang edukatif yang menyenangkan, bukan ajang perpeloncoan atau praktik bullying terselubung yang dapat merusak semangat belajar siswa baru.

Menurut Fatikhatul, MPLS seharusnya menjadi sarana membentuk karakter positif, menanamkan nilai-nilai kebersamaan, dan mengenalkan budaya sekolah secara kreatif serta inspiratif.

“MPLS bukan tempat untuk menakut-nakuti siswa baru. Ini adalah momen penting untuk menciptakan pengalaman awal yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik,” ujar Fatikhatul Khoiriyah, Senin (14/7/2025).

Ia meminta pihak sekolah mematuhi panduan resmi dari Kementerian Pendidikan dan menghindari segala bentuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan tekanan psikologis atau kekerasan fisik.

“Sekolah wajib mengawasi seluruh rangkaian kegiatan MPLS. Tidak boleh ada toleransi terhadap praktik perundungan, baik oleh siswa senior maupun panitia,” tegasnya.

Fatikhatul juga mendorong Dinas Pendidikan dan pengawas sekolah untuk melakukan pemantauan aktif selama MPLS berlangsung di seluruh kabupaten/kota di Lampung, agar kegiatan benar-benar berjalan sesuai prinsip perlindungan peserta didik.

“Saya mengapresiasi sekolah yang sudah melibatkan seni, budaya, dan pengenalan organisasi sebagai bagian dari MPLS. Ini cara cerdas membangun karakter dan meningkatkan partisipasi siswa,” imbuhnya.

Pelaksanaan MPLS untuk jenjang SMA/SMK sederajat di Provinsi Lampung dimulai serentak pada Senin, 14 Juli 2025, dan akan berlangsung selama lima hari.

Kegiatan ini berisi pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, serta nilai-nilai dasar pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, menyampaikan bahwa pihaknya juga memberi ruang inovasi bagi sekolah dalam pelaksanaan MPLS. Salah satunya dengan menggelar lomba video kreatif.

“Bagi sekolah yang menampilkan kreativitas dalam pelaksanaan MPLS melalui video, akan kami beri penghargaan khusus,” kata Thomas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *