M Junaidi : “Gunung Anak Krakatau adalah Ikon Utama K-Fest, Jangan Hilangkan Daya Tariknya

DPRD Lampung397 views

Axelerasi.id – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Demokrat, Muhamad Junaidi, mengingatkan Pemerintah Provinsi Lampung agar tidak menghilangkan identitas utama dari Krakatau Festival (K-Fest), yakni Gunung Anak Krakatau. Ia menilai ikon tersebut adalah daya tarik paling kuat dari penyelenggaraan festival yang digelar setiap tahun itu.

“Gunung Anak Krakatau itu ikon utama K-Fest. Kalau dihilangkan, festival kehilangan daya tarik utamanya. Jangan sampai event ini sekadar rutinitas tahunan yang monoton,” ujar Junaidi saat ditemui di kantor Fraksi Demokrat DPRD Lampung, Senin (30/6/2025).

Perlu Inovasi dan Kolaborasi

Junaidi mengakui, bila akses ke kawasan Gunung Anak Krakatau tidak bisa dilakukan karena faktor keselamatan atau regulasi, pemerintah daerah tetap harus memiliki solusi. Menurutnya, semangat festival tetap harus dijaga dengan menghadirkan alternatif yang kreatif dan inovatif.

“Kalau tidak bisa ke Krakatau, bukan berarti festival kehilangan esensinya. Ganti dengan hal yang lebih fresh dan relevan. Bisa dengan menghadirkan pengalaman virtual, storytelling visual, atau atraksi budaya yang mengangkat nilai-nilai Krakatau itu sendiri,” jelasnya.

Libatkan Komunitas dan Anak Muda

Lebih jauh, ia menyarankan agar Pemerintah Provinsi Lampung tidak bekerja sendiri dalam menyusun konsep acara. Pelibatan berbagai elemen masyarakat dinilai penting untuk memberi warna baru dalam pelaksanaan K-Fest.

“Libatkan anak muda, komunitas, dan pelaku wisata lokal agar festival lebih hidup dan tidak membosankan. Jangan hanya mengandalkan template yang sama tiap tahun. Festival budaya itu harus terus berevolusi,” tegasnya.

Junaidi berharap, K-Fest tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi mampu menjadi wadah promosi budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif yang lebih progresif dan berdampak luas bagi masyarakat Lampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *