Uncategorized702 views

Axelerasi.id – Fluktuasi harga komoditas pertanian dan kelangkaan pupuk masih menjadi keresahan utama masyarakat di Kabupaten Lampung Utara dan Way Kanan.

Hal ini terungkap dalam kegiatan reses Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung, Yozi Rizal, di Kecamatan Way Tuban, Balambangan Umpu, dan Gunung Labuhan.

Dalam pertemuan tersebut, para petani menyampaikan bahwa mereka kerap kesulitan menentukan langkah produksi akibat harga hasil pertanian yang tidak menentu.

Kondisi ini membuat sebagian petani memilih menahan panen, sementara lainnya terpaksa menjual dengan harga rendah agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kami bingung harus bagaimana. Kalau panen sekarang, harganya jatuh. Tapi kalau ditunda, resikonya rugi di kualitas,” ungkap seorang petani di Balambangan Umpu.

Selain harga, masalah pupuk juga menjadi keluhan besar. Petani mengaku kerap kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dengan harga wajar, sehingga biaya produksi semakin membebani mereka.

Menanggapi hal tersebut, Yozi Rizal menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah dalam memberikan jaminan kepastian harga serta menata distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran.

“Petani tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri. Pemerintah harus hadir menjamin kestabilan harga komoditas sekaligus memastikan kebutuhan pupuk mereka terpenuhi,” ujar Yozi.

Ia juga menekankan bahwa aspirasi masyarakat akan dibawa ke forum DPRD dan dibahas bersama eksekutif, agar kebijakan yang dihasilkan bisa langsung menjawab kebutuhan di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *