Axelerasi.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah menyiapkan gelaran akbar Lampung Fest 2025 yang akan berlangsung pada 11–25 November di Pkor Way Halim, Bandar Lampung.
Festival tahunan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata, UMKM, kuliner, dan industri kreatif.
Namun hingga awal Oktober, tingkat partisipasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam ajang tersebut dinilai masih rendah. Dari total 46 OPD, baru 9 yang memastikan keikutsertaannya.
Padahal, Lampung Fest merupakan salah satu program unggulan Gubernur Lampung sekaligus etalase capaian pembangunan daerah.
Anggota Komisi III DPRD Lampung, Munir Abdul Haris, menyoroti kondisi itu dengan menegaskan bahwa Lampung Fest bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi instrumen penting untuk mendongkrak PAD nonpajak.
“Lampung Fest adalah agenda yang ditunggu masyarakat. Selain ruang ekspresi seni dan budaya, festival ini harus dimaksimalkan sebagai sumber PAD baru. Karena itu, partisipasi semua pihak penting, baik OPD, swasta, pelaku UMKM, maupun komunitas seni,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Munir menilai, minimnya keterlibatan OPD dapat menjadi sinyal lemahnya koordinasi internal Pemprov. “Kalau OPD saja tidak all out, bagaimana mungkin kita bisa mengajak swasta dan investor untuk terlibat?” tambahnya.
Panitia penyelenggara sebelumnya telah memberikan fasilitas stand pameran gratis berukuran 3×3 meter bagi setiap OPD, hanya dikenakan biaya listrik selama 14 hari acara.
Kebijakan ini diharapkan mampu menghapus alasan finansial sebagai penghambat partisipasi.
Munir menegaskan, Lampung Fest harus menjadi festival kebanggaan Lampung yang berkelanjutan, produktif, dan berdampak langsung pada masyarakat, bukan sekadar pesta tahunan.